Pojok yang Beku itu Tidak Sebeku Penghuninya Loh... by Bu Hesti Dwi R

Yup, keren juga judulnya. Kaya judul film horor Indonesia dengan artis2 dadakannya. Tapi yang ini dijamin 100% gx seperti itu. Setahun yang lalu, kelas di pojok itu selalu bikin saya 'olahraga'. Bukan karena kelasnya yg terletak di pojok, jauh dicapai, ataupun naik turun tangga, tapi karena penghuninya yang 'ajaib'... Untunglah cuma setahun ngajar kelas itu... kalo gx bisa langsing gara2 ketawa mulu bikin berkeringat di kelas itu.

Dan tahun ini saya pun kembali masuk di kelas pojok itu. Dengan penghuni yang berbeda. Mengapa saya bilang tidak sebeku kelasnya biarpun di pojok? karena begitulah yang saya rasakan setelah beberapa kali masuk danlama2 terbiasa di kelas itu. Ini adalah kelas terkondusif dalam belajar. Saya suka anak2nya yang selalu bertanya 'out of the box' tentang sejarah. Keinginantahuan ttg sejarah dengan segala cerita disekelilingnya mampu membuat saya betah berlama2 berdiri di depan kelas.

Dan rasanya saya patut berterima kasih kepada penghuni pojok kelas ini yang telah menumbuhkan semangat mengajar itu. Marilah kita mulai saja dari Arief Prima Prasetya yang identik sekali dengan kelas pojok ini. Biarpun kadang gx bisa distop ngobrol tapi paling tidak dy mampu mengikuti semua pelajaran yg diberikan. Gayanya yg khas sulit dilupakan. Begitu pula dengan semangat belajarnya. Yup, tanpa semangat dan keinginan untuk mencoba kita tidak akan pernah bisa mengukur kemampuan kita sendiri bukan? Itulah yang membuat saya tidak ragu untuk mengajaknya ikut lomba. Paling tidak kita bisa mendapat pengalaman berharga bukan?

Munkin anak yang mempunyai pemikiran seperti sosok satu bisa dihitung dengan jari. Saya kdg berharap bisa sedikit lebih banyak lagi, tapi ternyata yaa memang cuma ada satu orang Kiagus M. Iqbal. Saya tidak pernah mengira kalau perhatian saya akan akan banyak tertuju pada sosok satu ini. Berbeda dari yg lain jelas karena munkin di sekolah hanya sedikit yg berminat pada bacaan2 tdk biasa yg suka dibacanya, termasuk tentang sejarah. Pemikiran tokoh, Islam khususnya dan ketertarikannya terhadap kereta api di Indonesia sangatlah menarik. Di saat anak2 seumurnya masih asyik berdendang justien bibier, menonton dong yi, dy sudah mempunyai acara sendiri. Saya yakin dy bisa menjadi pemuda cerdas di kemudian hari.Cm kadang gejolak muda dan idealisme berlebihan (menurut saya) sering menjadi sandungan sendiri bwt dy. tak apalah... tokh perjalanannya masih panjang... masih banyak pengalaman hidup yg bisa dijadikan pelajaran kelak

Pojok kanan dan kiri selalu bersaing. Tapi lebih sering dimenangkan pojok kanan menurut saya. Suara Panji cs lebih sering mengalahkan Danang cs. Panji, Rhamzi, Oky, Yudha, Zevo ibarat magnet yg bikin setiap guru (atau jangan2 cm saya ya?) mesti melirik menegur ke pojok kanan. Batre mereka bukan sekedar alkaline... gx ada matinya. beda dengan pojok kiri yg biarpun nyaris sama gilanya tapi setidaknya lebih tertiblah. danang, faisal, nur, diar. Tapi grup pelawak inilah yg bikin seru sosiodrama sejarah loh. Saya suka akting danang dengan jawanisnya...

Dan tibalah bagian cwok cool yg hobi mesem2 aja. Kadang saya pd jaim amat nie cwok2 ya. tapi ternyata atau munkin memang itulah gaya mereka. Hanli, gx pernah lepas dari gaya PPI-nya. Dan gx pernah lupa jg ingetin 'kalo dispen, tugas tetep dikerjain ya', harkat yg mesem2 gx ngerjain tugas, Sandy ketua kelas yg sabar banget ngadepin temen2nya....

Sapa lagi cwok cool yg kelewat????

Cewe? Saya juga suka dengan anak2 cewe yg gx kalah hebatnya dgn anak cwok. Tya, ibarat prima versi cwe. Selalu bikin kelas hidup makin hidup. Ada lagi Puteri ama Nuraeni yg jujur mpe detik terakhir ngajar suka kebalik2 ngingetnya. Dhinta? Haya bikin laper ibu inget kamu, Din. Tiky yg ibu lebih percaya ketimbang Pos Kilat (loh???), Uswatun si kecil imut nan ceria, Milca yg dari kls satu kepikir 'nie mukanya jutek amat ya' tapi ternyata kalo da keluar suaranya.... cckkk ccckk... Deskha... awalnya sih kepikir nie cewek banget ya, tapi selanjutnya kenapa kok sering lola, ha ha ha.... Mila, yg selalu bisa menempatkan posisi di cwo r cwe. Karin, kembarannya titi nih, sama2 cantik n pinter. resti yg sering kelewat... Dwi penjaga meja guru, sasti... heeemmm hot gosip di kelas ibu nih.... Amel... kalem banget sih dari dulu... My favourite Devi 'n lavenia (paling rajin sich catetannya), Apel n windy... berisik husss...

Dan akhirnya.... kelas di pojok itu pun menjadi nyaman.... memang tidak sampai membuat saya berolahraga tapi inilah kelas paling kondusif untuk belajar....

0 Response to "Pojok yang Beku itu Tidak Sebeku Penghuninya Loh... by Bu Hesti Dwi R"

Posting Komentar